Kisah Budidaya Ikan KJA di Waduk Sangruling Penuh Inspirasi, Pengusaha Pemula Perikanan Wajib Baca!

Bagi para pengusaha pemula perikanan, pasti butuh informasi pengalaman para veteran dunia usaha ini. Pada kesempatan kali ini, mari bahas kisah budidaya ikan KJA di area Waduk Saguling yang tergolong jadi salah satu pusat penghasil ikan sukses di Jawa Barat.

Artikel ini adalah rangkuman dari video channel YouTube Petik Hasil yang sudah berbincang dengan narasumber veteran pengusaha ternak ikan di Waduk Saguling, yaitu Dian Prayoga!

Sharing Cerita Dian Prayoga

Dirinya merupakan keturunan kedua usaha perikanan KJA di Waduk Saguling. Fokus perikanannya adalah budidaya ikan mas dan ikan nila. Namun, ia masih tetap mengembangkan budidaya ikan gurame dan lele.

Ia merasa KJA di waduk ini lebih mudah. Jika di darat permasalahan yang penting adalah ketersediaan air, PH air dan DO air yang harus diatur. Sedangkan perikanan KJA Waduk Saguling mampu hasilkan keuntungan lebih besar. Hal ini karena biaya usaha lebih rendah. Cukup bangun fasilitas, sediakan bibit dan pakan, usaha bisa jalan di Waduk Saguling.

Untuk kelola operasi usahanya, Dian sekarang mengepalai 15 orang karyawan dan beberapa pekerja bantu. Untuk operasi usaha, ia memilih karyawan lokal dari area sekitar.

Dian saat diwawancara, ia berbagi cerita soal kesibukannya mengurus 6 kotak KJA untuk pengembangan bibit baru. Ini adalah pengembangan usaha baru yang dirinya sedang kerjakan.

Ia habiskan biaya sekitar 50 jutaan Rupiah untuk kebutuhan mulai hal itu. Hitungannya sudah fasilitas KJA lengkap siap pakai. Jika dihitung, hal ini tergolong murah dibanding membuat kotak kolam budidaya di darat dengan ukuran sama.

Operasi budidaya yang dikelola oleh Dian sudah capai 64 KJA dengan rata-rata diisi ikan mas. Jika sukses panen,  Dirinya fokus jual di area lokal. Misal saja daerah Ciwidey, Gunung Halu, Pengalengan, Majalaya dan Rajagaluh. Soal angka permintaan selalu stagnan sejak beberapa tahun terakhir. Harga tidak pernah naik atau turun di pasaran lokal yang ditarget olehnya.

Untuk penjualan panen nila biasanya langsung ke pedagang ikan di banyak pasar. Namun, untuk ikan mas, targetnya adalah pemancingan dan tempat kuliner.

Tantangan KJA di Waduk Waduk Saguling

Saat cerita, Dian Prayoga juga bahas tantangan melakukan usaha perikanan di sini. KJA di waduk ini sangat bergantung dengan kondisi lingkungan alami. Berbeda dengan budidaya ikan KJA di darat, tantangan perikanan terbuka di Waduk ini lebih terletak pada situasi alam di sini.

Mulai dari cuaca dan hewan liar di sekitar Waduk Saguling dapat mengganggu operasi budidaya. Pada saat wawancara, Dian curhat masalah hama tikus yang ganggu operasi perikanan.

Aspek tantangan lain yang menakutkan adalah soal cuaca. Dian merasa cuaca terasa ekstrim akhir-akhir ini. Kemarau panjang buat air surut. Saat musim hujan, kadar air yang turun besar dan memicu upwelling. Kalau sudah begini, kondisi ikan pasti terpengaruh dan tentu hasil panen juga tidak sesuai prediksi.

Kalau sudah masalah alam, hal ini tidak bisa dihindari. Pakai alat aerator besar untuk coba hadapi upwelling tetap gagal. Jadi, kondisi global warming ini tergolong menakutkan bagi pengusaha budidaya ikan KJA di Waduk Saguling.

Pihak dinas budidaya perikanan memberikan solusi untuk adaptasi soal ini. Contoh solusi ini adalah kurangi penaburan bibit jika mendekati musim upwelling. Saran berikutnya pastikan segera panen sebelum musim upwelling tiba.

Masalah lain beroperasi perikanan di Waduk Saguling tentang polusi juga dibahas oleh Dian Prayoga. Ada rumor bahwa waduk ini akan mendapatkan program penurunan polusi sampai nol. Hal ini akan pengaruhi para pelaku perikanan di area waduk ini.

Secara ekonomi, pengosongan waduk dari segala operasi perikanan tentu tidak tepat. Walaupun tujuannya untuk membasmi polusi di dalam waduk. Mengingat hasil perikanan Waduk Saguling dominasi suplai ikan di area Bandung dan sekitarnya, pasti banyak orang akan rugi.

Dian Prayoga lebih setuju jika program pemerintah lebih ke arah mengatur perikanan di waduk. Misal mendaftar siapa saja pelaku usaha dan mengatur batasan polusi masing-masing pihak itu. Daripada menggusur orang usaha, lebih baik kerja sama untuk turunkan polusi bersama-sama

Berbagai Pelajaran yang Dapat Diambil Dari Pengalaman Dian Payoga

Ada beberapa info menarik yang bisa diambil dari wawancara dengan Dian Prayoga. Salah satunya adalah untuk penyediaan pakan ikan. Info ini dapat membantu para pelaku usaha KJA baru.

Pakan memang butuh banyak, tapi tidak semua beli dari pabrikan. Pakan alternatif juga diberikan dan biasanya dapat dari banyak usaha di sekitar. Contoh saja sisa-sisa produksi atau produk kadaluarsa bisa jadi tambahan. Umumnya Dian dapat mie, sosis, keju dan roti yang tidak layak konsumsi manusia sebagai alternatif pakan ikan-ikannya.

Untuk saran penting bagi pengusaha budidaya ikan yang baru, sebaiknya selalu hati-hati pilih bibit. Pastikan cek kondisi bibit dan juga survei langsung. Di era sekarang, sudah ada teknologi rekam video yang permudah pengamatan bibit ikan tanpa harus datang langsung.

Pastikan cari petani bibit ikan di area sekitar saja agar harga dan relasi kerja sama juga lebih bagus. Pihak Dian sendiri juga ambil bibit dari petani ikan di sekitar lingkungan waduk ini.

Saat panen, disarankan juga pada saat malam. Udara dingin tidak panas membantu proses panen. Ikan juga harus dikondisikan agar puasa dulu. Hal ini memastikan ikan saat panen dan mendapatkan pompa oksigen tidak mati.

Bagi pembaca yang tertarik kontak dengan veteran KJA ini untuk info budidaya ikan KJA atau beli ikan, ada nomor yang bisa dihubungi. Nomor Dian Prayoga adalah 0878-2142-6189 atas nama Mitra Karya Jaya sebagai identitas usahanya. Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi tersendiri bagi Anda yang ingin coba usaha budidaya ikan sendiri!

Leave a Reply

Your email address will not be published.